Pengenalan Jamur Tiram Putih - Jamur merupakan salah satu tumbuhan unik yang memperkaya keanekaragaman jenis makhluk hidup dalam dunia tumbuhan. Jamur tidak mempunyai klorofil, zat hijau daun untuk fotosintesis sehingga menjadikannya bergantung kepada makhluk hidup lain baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati. Karena itu jugalah jamur memegang peranan penting dalam proses alam, yaitu menjadi salah satu dekomposer unsur-unsur alam.
Jamur bentuknya bermacam-macam, dari bentuk hanya terdiri atas satu sel, seperti pada ragi kue, bentuk serat atau miselia pada jamur tempe, bentuk tubuh buah misalnya jamur kancing, bentuk bilah, sampai berbentuk seperti karang atau sering disebut tiram.
Tidak semua jamur dapat dimakan sobat, beberapa di antaranya beracun dan dapat membahayakan serta memabukkan apabila termakan, misalnya jamur kikik. Beberapa jamur dikategorikan sebagai penyebab penyakit atau dianggap gangguan bagi kesehatan tubuh baik itu untuk hewan, manusia ataupun tumbuhan.
Jamur tiram merupakan salah satu jamur pangan. Artinya, jamur yang dapat dimakan karena memang rasanya yang enak dan lezat. Bukan hanya di Indonesia, melainkan hampir di seluruh dunia, jenis jamur tiram ini terdapat dalam menu makanan.
A. Asal Usul dan Penyebaran
Hampir setiap negara di dunia memiliki tumbuhan jenis jamur tiram ini. Jamur tiram dikenal oleh bangsa Jepang dengan sebutan
shimeji atau
hiratake. Sementara bangsa Eropa dan Amerika lebih mengenal jamur tiram dengan sebutan
Abalone mushroom atau
oyster mushroom. Bangsa Mesir di Benua Afrika telah mengenal jamur sejak zaman raja Firaun.
Tidak ada sejarah pasti apakah jamur tiram datang ke Indonesia dibawa dari luar atau memang asli dari kawasan Indonesia. Namun, keberadaan jamur tiram dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Indonesia mempunyai daerah pegunungan yang tersebar di seluruh wilayahnya. Daerah pegunungan yang sejuk inilah yang menjadi tempat yang mudah untuk menemukan jamur tiram. Jamur tiram dapat ditemukan di daerah pegunungan Sumatra, daerah pegunungan di Jawa sampai daerah pegunungan di Bali.
Pembudidayaan jamur tiram secara intensif, kali
pertama dilakukan pada tahun 1900 oleh bangsa Jepang. Di Indonesia pembudidayaan baru dilakukan pada awaL 1990. Pembudidayaan biasanya dilakukan dengan media tanam serbuk gergaji. Dipilihnya serbuk gergaji karena kelimpahannya sebagai hasil limbah produksi peralatan dari bahan kayu semisal funiture.
B. Klasifikasi dan Morfologi Jamur Tiram
Jamur tiram memiliki tudung atau cap yang berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan memiliki warna yang bermacam-macam dari hitam, abu-abu, cokelat hingga putih dengan permukaan yang hampir licin dan lunak dengan diameter 5-20 cm. Tepi tudungnya mulus, namun sedikit berlekuk. Pada bagian bawahnya memiliki bilah yang mencapai tepi, tersusun rapat, dan berwarna kekuningan.
Seperti halnya jenis jamur lain, jamur tiram terbentuk dari spora. Sporanya berbentuk batang. Kemudian, spora membentuk miselia yang berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat. Setelah itu, terbentuklah primorida atau bakal tubuh buah dan membesar sehingga membentuk tubuh buah.
Tubuh buahnya memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa Latin:
pleurotus) dan bentuknya, seperti tiram
(ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial
Pteurotus ostreatus. Jamur tiram masih satu kerabat dengan
Pleurotus eryngii atau King
Oyster Mushroom.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tumbuh pada ranting dan kulit kayu yang telah mati. Tubuh buahnya terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. Hidupnya saprofit atau bergantung pada tanaman lain, cenderung ditemukan mengelompok. Jamur tiram diketahui juga dapat membunuh dan mencerna nematoda yang kemungkinan besar dilakukan untuk memperoleh nitrogen.
C. Jenis-Jenis Jamur
Ada berbagai jenis jamur kayu yang dapat dibudidayakan dengan media tanam serbuk gergaji, antara lain jamur tiram
(Pleurotus ostreasus), jamur abalone
(Pleurotus abatonus), jamur kuping
(Auriculariapolytricha), dan lingzhi
(Ganoderma lutidum). Keunggulan jamur kayu dibandingkan sayuran lain adalah kandungannya tidak akan hilang jika dipanaskan atau dicampur bahan lainnya.
Jarum tiram merupakan jamur yang banyak jenisnya.
Jamur tiram putih hanyalah satu dari sepuluh jenis jamur tiram yang dikenal. Perbedaan antara jenis satu dengan lainnya adalah dari warna tubuh buahnya, mulai dari putih, kecoklatan, keabu-abuan, dll.
Belum ada tanggapan untuk " Pengenalan Jamur Tiram Putih "
Post a Comment
Pergunakan kotak komentar ini dengan bijak :)