Jenis bibit yang telah kita pilih perlu diserahkan terlebih dahulu. Bibit hibrida import, terutama benih jenis Triploid (non biji) mempunyai kulit biji yang cukup keras, sehingga bila langsung disemaikan terkadang tudung akarnya tidak mampu membuka kulit biji dan tidak bisa berkecambah. Maka untuk mempertinggi daya perkecambahan benih, perlu kita selenggarakan suatu upaya guna mendorong terjadinya perkecambahan dari benih tersebut. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Peregangan kulit biji
Peregangan biji memerlukan alat bantu berupa gunting kuku bentuk segitiga panjang berukuran kecil. Bagian gunting yang digunakan untuk meregangkan biji adalah bagian sisi gunting, mata gunting yang digunakan untuk memotong kuku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut:
|
Gunting kuku untuk peregangan biji |
Biji yang telah dipersiapkan dibuka wadah kemasannya dan ditampung dalam suatu wadah kecil berpermukaan lebar. Sebaiknya pengeluaran benih dari wadah tadi dilakukan sedikit demi sedikit, tergantung kecepatan perlakuan peregangan, untuk menghindari melembeknya kulit biji akibat terkena udara, mengingat kemasan biji demikian dibuat secara khusus dan kedap udara.
Biji dipegang pangkalnya (bagian biji yang membulat) dengan ibu jari dan telunjuk tangan yang kiri. Bagian ujung biji dijepit dengan bagian sisi gunting kuku, seperti tergambar, dengan tekanan tuas gunting secukupnya hingga terdengar bunyi tanda meretaknya kulit biji. Untuk mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan, jari telunjuk tangan kanan diletakkan di bawah tuas gunting kuku seolah-olah menjadi semacam bumper pengerem
Penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan biji teregang terlalu lebar yang dapat menyebabkan keping biji retak ataupun patah hingga tidak dapat berkecambah.
Biji-biji yang sudah diregangkan ditampung pada wadah lain untuk menghindari terlewatnya peregangan terhadap biji ataupun kemungkinan terjadinya biji teregang lebih dari satu kali.
2. Perendaman biji
Biji yang telah diregangkan kita rendam dalam suatu larutan obat yang kita ramu dari bahan-bahan:
- Air hangat, bersuhu antara 20-25° Celcius, sebanyak 1 liter.
- 1 sendok teh hormon pertumbuhan tanaman
- 1 sendok teh peres fungisida (obat anti jamur)
- 0,5 sendok teh peres bakterisida, misalnya: Agrept 25 WP.
Keempat bahan tersebut diaduk merata dalam suatu wadah, kemudian digunakan untuk merendam biji semangka yang sudah diregangkan. Lama perendaman antara 10 sampai 30 menit. Perendaman biji tidak boleh terlalu lama sebab dapat menimbulkan lebih banyak biji yang cepat busuk.
Apabila dipandang pelarutan bahan terlalu banyak, mengingat kebutuhan larutan perendam hanya sedikit, formulasi campuran dapat disesuaikan menurut kebutuhan. Sebaliknya bila jumlah larutan tersebut tidak mencukupi, formula tadi bisa kita lipat gandakan jumlahnya.
Setelah perendaman dianggap cukup, biji diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi, kemudian bibit siap ditambahkan.
3. Pengecambahan biji
Untuk mengecambahkan biji yang telah direndam dengan larutan obat, kita membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:
- Wadah plastik ataupun bahan lain berbentuk persegi ataupun bulat, tinggi sekitar5 cm, ukuran besar sesuai dengan banyaknya benih yang akan dicambahkan.
- Kertas koran bersih atau bahan lain (misalnya: Kertas tissue, kertas merang, dll.) secukupnya.
- Handuk mandi yang besarnya dapat mencukupi apabila digunakan untuk menyelimuti wadah plastik yang kita pergunakan.
- Fungisida.
- Air hangat secukupnya.
|
Biji yang telah dicambahkan |
Cara pengerjaan pengecambahan biji adalah sebagai berikut:
- Kertas koran dibasahi dengan larutan fungisida (obat anti jamur) secukupnya sampai basah merata.
- Kertas koran basah ini kemudian diatur dalam wadah plastik yang kita persiapkan secara merata pada dasar dan sisi wadah setebal 3-6 lapis kertas.
- Biji yang sudah ditiriskan beberapa saat dihamparkan di atas permukaan lapisan koran basah tadi, jangan terlalu berjejal supaya tidak menyulitkan kita sendiri, mengingat nantinya akan keluar akar muda yang pasti akan rusak apabila biji yang berjejalan kita ambil.
- Di atas hamparan biji kita lapiskan kembali koran basah sebagai penutupnya setebal 3-6 lapis.
- Kemudian wadah kita selimuti dengan handuk yang dibasahi air hangat bersih satu atau dua lapis.
- Wadah yang sudah diselimuti diletakkan pada tempat yang berair dan terlindung dari sinar matahari atau hal-hal yang dapat merusak. Yang paling aman adalah menyimpan wadah tadi pada suatu lemari kecil yang diterangi bola lampu pijar 10 watt, hingga suhu di dalam ruang lemari kecil tadi cukup hangat. Suasana demikian dapat mendorong daya perkecambahan yang lebih cepat dan lebih banyak biji yang berhasil berkecambah. Lama pengecambahan maksimum 2 x 24 jam.
- Setelah tenggang waktu 2 x 24 jam, biji sudah terlihat mulai berakar, walaupun baru beberapa mm saja. Selanjutnya benih- benih tersebut siap dipindahkan ke kantong pendederan
4. Penyemaian benih
Sebelum menyemaikan benih yang telah dicambahkan, perlu dipersiapkan kantong semaian yang terbuat dari kantong plastik ketebalan 0,2 atau 0,3 mm dengan ukuran: panjang 12 cm dan lebar 9 cm sebanyak benih yang kita butuhkan. Setiap kantong semaian tadi hanya ditanam satu benih saja.
Kantong plastik tadi kita potong sudut-sudut bawahnya supaya kelebihan air siraman dapat keluar dari kantong. Setelah itu kantong kita isi dengan campuran tanah dan pupuk organik (pupuk kandang) dengan formulas sbb.:
- 1 bagian tanah kebun.
- 1 bagian kompos/humus yang sudah matang.
- 1 bagian pupuk kandang domba yang sudah matang.
Pupuk kandang yang paling cepat menumbuhkan bibit tanaman yang kita semai adalah pupuk organik yang berasal dari kandang domba. Tetapi bila kesulitan mendapat pupuk kandang tersebut, kita dapat menggunakan pupuk kandang lain sebagai penggantinya dengan dosis formulas yang sama.
Benih yang telah berkecambah kita letakkan mendatar dengan akar mengarah ke bawah apabila terlihat akar yang tumbuh sudah cukup panjang (biasanya akar demikian akan membengkok). Waktu penyemaian terbaik adalah sebelum akar tumbuh terlalu panjang, mengingat kondisi akar yang mudah patah apabila kita tidak hati-hati dalam menyemaikannya. Panjang akar yang ideal untuk disemaikan adalah 1 sampai 2 mm.
Setelah benih kita masukkan ke dalam kantong semaian, permukaannya kita taburi dengan campuran tanah seperti media kantong semaian itu sendiri sampai henih tertanam kira-kira 3 sampai 5 mm.
5. Perawatan semaian
Kantong semaian yang telah berisi benih, kita deretkan pada suatu tempat yang terkena sinar matahari penuh sejak matahari terbit sampai terbenam. Di atas deretan kantong kita buatkan penutup (pelindung) dari lembaran plastik transparant yang diberi rangka sedemikian rupa hingga menjadi semacam rumah kaca mini. Salah satu ujungnya kita biarkan terbuka untuk ventilasi udara.
Selama 5 hari pertama sejak bibit disemaikan, di atas deretan kantong semai harus ditambahkan penutup dari dedaunan untuk menjaga kelembaban benih. Di atas lembaran plastik atap semaian juga perlu ditambahkan dedaunan atau bahan lain untuk meredam (sementara) sinar matahari. Dua hari kemudian dedaunan penutup di atas kantong semai dapat kita ambil sekaligus. Menyusul secara berangsur-angsur penutup atap kita ambil, yang biasanya berlangsung selama 5 hari.
Selama masa penyemaian (berlangsung 14 hari). Kebasahan tanah pengisi kantong semaian harus selalu diperhatikan. Tanah semaian yang terlihat mulai mengering harus segera disiram dengan air biasa dengan bantuan alat penyemprot yang dilepas ujung sprayernya agar tanah pengisi kantong semaian tidak berantakan. Selain itu secara periodik bibit semaian perlu disemprot dengan larutan pupuk daun dan obat anti hama dan jamur yang dapat dilihat pada bagian pemeliharaan bibit. 12-14 hari sejak bibit ditanam, bila bibit telah berdaun 2-3 helai berarti siap dipindahkan ke areal penanaman
Belum ada tanggapan untuk " Proses Penanaman Bibit Semangka "
Post a Comment
Pergunakan kotak komentar ini dengan bijak :)