Setiap tanaman, termasuk tanaman semangka, menghendaki persyaratan khusus untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Persyaratan tersebut menyangkut beberapa aspek. antara lain: keadaan tempat (letak geografis), keadaan tanah, dan keadaan iklim.
A. KEADAAN TEMPAT (LETAK GEOGRAFIS)
Tempat yang akan kita jadikan lahan budidaya semangka harus kita pertimbangkan sungguh-sungguh agar usaha tersebut tidak sia-sia. Hal-hal yang perlu kita pertimbangkan berkaitan dengan keadaan tempat menyangkut beberapa aspek seperti di bawah ini:
1. Ketinggian tempat
Yang dimaksud dengan ketinggian tempat adalah ketinggian lokasi yang akan kita jadikan areal penanaman semangka tersebut dari permukaan laut. Untuk mengetahui ketinggian tempat yang akan kita jadikan areal penanaman semangka tersebut dapat memakai alat yang disebut
altimeter, atau dapat ditanyakan langsung pada Balai Pertanian setempat.
Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman semangka adalah 100-300 meter di atas permukaan laut. Walaupun idealnya demikian, pada kenyataannya tanaman semangka dapat juga ditanam di daerah dekat pantai yang ketinggiannya kurang dari 100 meter di atas permukaan laut. Demikian juga di daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 300 meter di atas permukaan laut pun masih dapat ditanami semangka.
2. Tempat yang strategis
Tempat yang dipilih untuk areal tanaman semangka hendaknya dekat jalan yang dapat dilewati kendaraan bermotor agar memudahkan transportasi ke lokasi tanaman semangka. Tetapi lokasi tersebut sebaiknya agak jauh dari tempat pemukiman penduduk agar areal tanaman semangka mendapat sinar matahari yang cukup, tidak menjadi tempat untuk bermain anak-anak dan tidak terganggu oleh binatang piaraan seperti ayam, bebek, enthok, kambing dan lain-lainnya.
3. Saluran irigasi yang baik
Areal tanaman semangka yang luas mutlak membutuhkan saluran irigasi yang baik. Dengan saluran irigasi yang baik kita dapat dengan mudah mengalirkan air ke areal pertanaman bila kita membutuhkan air atau membuangnya bila terlalu berkelebihan (menggenang).
4. Secara ekonomis murah
Bila lahan yang akan kita tanami semangka harus kita sewa dari orang lain, usahakan sewa yang ringan (murah) dengan jangka waktu seumur tanaman saja. Seandainya harus disewa untuk jangka waktu beberapa bulan. kita harus memperhitungkan biaya perombakan terhadap tanaman sebelumnya.
Biasanya petani semangka yang profesional lebih senang membuka areal baru dari pada menanami kembali areal yang habis dipanen. Alasannya adalah karena unsur hara di dalam tanah pada areal yang telah ditanami pasti telah berkurang sehingga membutuhkan biaya untuk pemupukan. Padahal tanaman semangka mutlak membutuhkan unsur hara yang lengkap. Kekurangan salah satu unsur hara yang pokok akan menurunkan mutu dan pertumbuhan tanaman dan buahnya.
B. KEADAAN TANAH
Setelah kita mempunyai pandangan areal yang kita nilai menguntungkan, kita perlu menilai keadaan tanah pada areal tersebut yang mencakup beberapa hal:
1. Sifat tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami semangka adalah tanah yang porous (sarang) hingga mudah membuang kelebihan atau banyaknya air. Namun tanah-tanah yang terlalu mudah membuang air kurang baik pula untuk ditanami semangka, karena tanah demikian akan membutuhkan frekuensi penyiraman yang lebih sering, hingga menambah tenaga untuk melakukan penyiraman. Sebaliknya, tanah yang terlalu padat ataupun menyerap dan menyimpan air sama sekali tidak cocok untuk ditanami tanaman semangka karena sistem perakaran tanaman semangka tidak tahan terhadap genangan air dan mudah menjadi busuk karenanya, kemudian tanaman akan mati.
2. Kondisi tanah
Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah yang cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah mati ataupun tanah asam. Tanah kebun ataupun persawahan (yang biasa ditanami padi) selelah dikeringkan bisa ditanami semangka asal semua persyaratan terpenuhi. Tanah asam dapat dibedakan dengan mudah apabila di permukaan tanah demikian tumbuh rumput alang-alang yang subur. Sebenarnya tanah asam pun dapat ditanami semangka, tetapi membutuhkan biaya dan tenaga ekstra untuk mempersiapkannya. Tetapi apabila tanah demikian akan kita tanami semangka, maka kita upayakan pengolahan pendahuluan (yang akan dibicarakan kemudian) sebelum diolah lebih lanjut seperti tanah normal.
C. KEADAAN IKLIM
Setelah letak geografis dan keadaan tanah pada areal yang kita pilih memenuhi persyaratan, maka langkah terakhir sebelum kita memulai melakukan pengerjaan tanah adalah memperkirakan ataupun mencari data-data yang menyangkut keadaan cuaca ataupun faktor alam lainnya, dan faktor-faktor tersebut adalah:
1. Sinar matahari
Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak terbit sampai tenggelam. Intensitas pancaran sinar matahari ini erat kaitannya dengan suhu lingkungan.
Tanaman semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25° Celsius yang diukur pada siang hari. Minimnya sinar matahari dapat mengakibatkan terjadinya kemunduran waktu panen. Mengingat proses fotosintesis hanya dapat berlangsung sempurna bila matahari mengenai klorofil tanaman.
2. Kelembaban udara
Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah apabila sinar matahari mampu menyinari areal penanaman. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah mengakibatkan udara kering karena miskin uap air. Hal tersebut cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman scmangka hidup di lingkungan padang pasir yang berhawa kering. Namun kebalikannya, kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.
3. Curah hujan
Sebenarnya di masa serba maju seperti sekarang ini, intensitas curah hujan dapat diabaikan apabila budidaya semangka tersebut kita lakukan dengan teknik-teknik tertentu (yang akan dibahas pada bagian berikutnya). Secara teoretis, curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah 40-50 mm per bulan. Besarnya bilangan curah hujan setempat bisa ditanyakan pada Balai Pertanian ataupun Balai Meteorologi dan Geofisika setempat.
D. EVALUASI TAMBAHAN
Apabila sobat bermaksud mengusahakan penanaman tanaman semangka sebagai hoby atau iseng semata bagian ini boleh diabaikan saja. Tetapi apabila tujuan penanaman semangka tersebut sifatnya komersial, sebaiknya hal-hal berikut ini diperhatikan:
1. Situasi tanaman di sekeliling areal
a. Perhatikan umur tanaman pada sekitar lahan yang akan ditanami, terlebih tanaman-tanaman musiman jenis lain. Sebaiknya lakukanlah penanaman secara serempak bersamaan waktunya dengan tanaman sejenis di sekitarnya untuk menghindari perpindahan hama dan penyakit dari kebun ataupun sawah tetangga kita, mengingat hama dan penyakit tanaman lebih menyukai lingkungan yang baru tumbuh tunas-tunas muda. Hama dan penyakit tersebut akan bermigrasi ke lahan kita kalau tanaman di lahan tetangga tersebut sudah mulai menguning.
b. Seringkali petani memanfaatkan pematang yang tersisa untuk ditanami dengan tanaman sayuran, kacang panjang misalnya. Sebaiknya kebiasaan seperti ini dihindarkan. Tidak jarang dengan tanaman demikian kita harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memberantas hama dan penyakit (terutama kutu daun) yang biangnya berasal dari tanaman pematang tadi. Apabila memang dibutuhkan tanaman penutup misalnya untuk pagar, pilihlah tanaman yang tidak disukai oleh hama dan penyakit dan juga tidak mengganggu tanaman yang kita usahakan, misalnya orok-orok
(clorotaria anagywides).
2. Faktor keamanan
Upayakan suatu langkah terpadu untuk mengatasi gangguan yang bersifat teknis insidental, misalnya pencurian. Untuk itu seyogianya kita pilih daerah yang tidak sering dijadikan sasaran pencurian.
3. Faktor kebiasaan
Hindari penggunaan areal untuk penanaman semangka bilamana areal yang bersangkutan sering digunakan untuk memelihara ikan hingga kondisinya selalu basah. Biasanya tanah pada areal seperti itu telah banyak mengalami perubahan fisik sehingga kurang baik apabila ditanami semangka
Belum ada tanggapan untuk " Syarat Tumbuh Budidaya Semangka "
Post a Comment
Pergunakan kotak komentar ini dengan bijak :)